Indonesia
Gamereactor
berita
Red Dead Redemption 2

Pegawai dan eks pegawai Rockstar sebutkan adanya budaya crunch yang kental

Beberapa menyebutkan adanya periode lembur yang panjang.

HQ

Crunch atau lembur merupakan sebuah hal yang sulit untuk dihilangkan di industri game sejak lama. Banyak studio yang meilhatnya sebagai "diperlukan" untuk menyelesaikan dan memoles game-game ambisius, sementara developer lain melihatnya sebagai hasil langsung dari buruknya manajemen di level eksekutif.

Dalam sebuah artikel dari Kotaku, 34 pegawai dan 43 eks pegawai Rockstar memberikan opini mereka. Mereka bekerja atau pernah bekerja di sejumlah studio milik Rockstar, dan sewajarnya, memiliki pengalaman yang bervariasi. Beberapa sangat bahagia, sedangkan yang lain mengatakan adanya lembur wajib dan kadang sampai 80 jam seminggu. Yang paling mengkhawatirkan mungkin fakta bahwa tak ada satupun karyawan, baik yang masih bekerja ataupun mantan, menginginkan nama mereka ada di dalam artikel tersebut dan banyak dari pernyataan paling mengutuk dihilangkan karena takut bahwa akan mengungkap identitas sumbernya.

Rockstar cukup terbuka dengan memberikan jawaban dan kesempatan bagi Kotaku untuk berbicara dengan 12 karyawan mereka. Meski mereka telah mengangkat NDA bagi para karyawan untuk berbicara ke pers, masih ada rasa takut akan diperlakukan dengan tidak baik, apakah sang karyawan tersebut berkata positif atau negatif.

Hal ini juga berhubungan dengan fakta bahwa sejumlah narasumber menyebutkan istilah "budaya ketakutan", yang mana mereka takut akan akibat dari tidak bekerja dengan jam kerja yang sama seperti orang lain di kantor. Fakta bahwa karyawan tak mendapatkan kompensasi untuk lembur, dan menunggu hingga gamenya dirilis untuk bisa mendapatkan bonus besar, adalah situasi lain yang tidak sehat. Terutama bagi sebuah perusahaan yang baru saja merilis game sejak lima tahun lalu.

Meski banyak narasumber mengatakan durasi kerja reguler mereka adalah 55-60 jam per minggu, catatat internal Rockstar sendiri menunjukkan rata-rata yang jauh lebih rendah (45,8 jam yang terbaru), tapi itu berlaku untuk seluruh staf Rockstar termasuk resepsionis, orang-orang yang bekerja pada proyek yang membutuhkan lembur lebih sedikit (GTA Online), HR, Legal, dan apapun yang dibutuhkan oleh perusahaan sebesar Rockstar. Beberapa departemen bahkan lembur di proyek Red Dead Redemption 2 sejak 2016 dengan fase paling intens yaitu pada musim gugur 2017. Namun, bahkan sebelum itu para karyawan menyebut tentang "wajib kerja 80 jam per minggu". Terlihat jelas bahwa bagian tertentu dari Rockstar lebih menderita dibandingkan dengan bagian lainnya, dengan departemen pengujian (QA) bekerja paling keras.

Crunch di industri game merupakan sebuah fenomena yang mungkin tak akan hilang dalam waktu dekat, tapi semoga saja, mereka yang telah bekerja 80 jam seminggu untuk membuat game hebat ini akan diberi kompensasi yang sepadan.

Bagaimana menurutmu tentang crunch dan kondisi kerja developer game?

Red Dead Redemption 2

Teks terkait



Loading next content